Home / Sosial & Budaya / Launching ‘Growing’ Dengung Galunggung, Karya Mahasiswa Umtas Yang Berkualitas
IMG20200824131222

Launching ‘Growing’ Dengung Galunggung, Karya Mahasiswa Umtas Yang Berkualitas

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Sejak akhir tahun 2019 sampai sekarang, Indonesia sedang dicemaskan oleh wabah yang mematikan yaitu COVID-19. Sejak merambahnya wabah tersebut, aktivitas di luar rumah sangat terbatas, semua orang harus berdiam dirumah dan bekerja dari rumah.

Banyak keresahan dirasakan oleh semua golongan masyarakat, salah satunya adalah para seniman, mereka tidak lagi bisa berkesenian secara bebas di tempat umum, dan tidak bisa membuat acara di ruang publik yang melibatkan banyak orang.
Pandemi Covid-19 memang telah melumpuhkan banyak sektor. Di era wabah virus corona ini telah membuat aktivitas di berbagai bidang kehidupan terganggu. Tak terkecuali bidang pendidikan. Penutupan sementara lembaga pendidikan sebagai upaya menahan penyebaran pendemi covid-19 di seluruh dunia berdampak pada jutaan pelajar.

Tidak mau membiarkan kreatifitasnya begitu saja teman teman sendratasik dalam matakuliah manajement pertunjukan torso sebagai ketua kelas mengagas
Ditemui untuk wawancara torza pria berkacamata minus ini menyatakan bahwa keadaan semakin membaik , akan mencoba lahir kembali dengan tingkat kewaspadaan yang lebih, maka dari itu dengan situasi hari ini seniman yang ingin memperkenalkan karyanya kepada khalayak ramai akan menggelar louncing music.

“Berdasarkan hal tersebut, Manajemen Pertunjukan Sendratasik 2017 akan mewadahi seniman-seniman yang ingin memperkenalkan karyanya kepada khalayak ramai dengan menyuguhkan sajian pertunjukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan aturan yang berlaku selama masa pandemi ini.
Kemudian seiring berjalannya waktu, pemerintahan kemudian mengeluarkan ketentuan tentang new norwal atau kehidupan dengan tatanan yang baru” ungkap torza melalui press rilis yang diterima tasikzone.com

Lanjut ia, manajemen Pertunjukan 2017 yang bertajuk “Mettasha” akan membuat acara dengan konsep launching album yang di bawakan dari salah satu group musik kolaborasi, yang ada di bawah naungan program studi Sendratasik itu sendiri dengan memperhatikan peraturan dan protokol kesehatan yang berlaku. Dengan demikian, selain sebagai media untuk mewadahi seniman yang ingin memperkenalkan karyanya, acara ini juga menjadi salah satu ajang silaturahmi untuk memperkenalkan karya-karya yang sudah dibuat oleh group musik kolaborasi yang ada di Sendratasik UMTAS.

BACA JUGA   Bakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa Resmi Ditutup, Diharapkan Bisa Bermanfaat Bagi Masyarakat

Dengan suguhan yang menarik namun tetap menyesuaikan keadaan masa pandemi sekarang. Launching album tersebut dilaksanakan tidak untuk diapresiasi oleh khalayak umum, namun panitia dari “Mettasha” hanya akan mengundang rekan-rekan media patner dan undangan pribadi untuk jumlah yang terbatas. Setiap tamu undangan kemudian akan benar-benar kami batasi dan mengisi data yang sudah disediakan sebagai syarat/kriteria penonton yang boleh datang dan menonton acara ini.

“Selain untuk memotifasi diri agar tetap aktif dimasa pandemi ini yang semoga cepat berakhir ini, saya uga berpesan untuk mahasiswa Universitas Ngumtas agar terus semangat untuk menjaga kesehatan selalu bersih dan tetap berkarya “buat mahasiswa semuanya, tetap semangat terus berkarya”.Ujarnya.

Sementara itu, Rizka Pajri Ketua Pelaksana mengatakan tujuan adanya launching Dengung Galunggung ini para masyarakat di Tasikmalaya diharapkan selalu mencintai budaya dan seni yang ada di Tasikmalaya terutama musik kolaborasi.

Pertunjukan 'Growing' Dengung Galunggung Karya dari Mahasiswa UMTAS
Pertunjukan ‘Growing’ Dengung Galunggung Karya dari Mahasiswa UMTAS

“Dan menjadi motivasi bagi kami agar selalu berkarya lebih baik dan terus mengembangkan bakat dan potensi berseni budaya seperti saat ini,” ungkapnya saat launching ‘Growing’ Dengung Galunggung di Gedung Kesenian, senin (24/8/2020)

Sementara itu, Dosen UMTAS Budi Darma, M.Sn (Kang Abuy ) mengatakan semoga kegiatan ini menjadi obat penawar yang berbeda di masa masa pandemik, untuk konsep gagasan dan semua yang mengaplikasikannya mahasiswa.

“Kami hanya men-trigger bagaimana mereka mewujudkan konsep yang mereka tawarkan ke dosennya, sehingga ini adalah konsep dari kawan-kawan  yang banyak mengambil growing dalam masa pandemi, sehingga ada beberapa pertumbuhan  dimasa reruntuhan, terpuruk,  kita masih bisa hidup dan punya harapan,”pungkasnya.(ibye)

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *