Home / Opini / Apakah Kita Termasuk 3 Golongan Yang Tertipu?
Apakah Kita Termasuk 3 Golongan Yang Tertipu

Apakah Kita Termasuk 3 Golongan Yang Tertipu?

Oleh: Rifyal Luthfi MR.

Sebenarnya sangat banyak sekali ragamnya golongan orang-orang yang terkena ghurur (tipu) itu, mungkin saja anda, saya dan kita yang sudah sekian lama ini menjalankan aktivitas atau amalan-amalan baik ibadah mahdhoh maupun ghoer mahdhoh. Terdapat dalam kitab Ihya ulumuddin karangan Imam al-ghozali disebutkan pula ada beberapa golongan orang-orang yang tertipu itu, di antaranya adalah :

Golongan pertama, yaitu mereka mengutamakan sekali mempelajari dan menyelidiki ilmu syariat dan akliah, tetapi melalaikan penyelidikan anggota diri sendiri serta penjagaannya dari perbuatan kemaksiatan. Rupanya golongan ini sudah tertipu oleh ilmu pengetahuannya. Dan mereka mengira bahwa di sisi Allah Ta`ala mereka akan mendapatkan tempat yang terhormat karena banyaknya ilmu yang dimiiki, padahal sebenarnya tidaklah demikian.

Bagi seseorang yang suka memeriksa dengan mata yang penuh perhatian, tentulah menyadari sebaik-baiknya bahwa ilmu pengetahuan itu sebenarnya hanyalah dimaksudkan untuk mengetahui mana yang halal dan haram, juga untuk mengetahui mana yang termasuk akhlak terpuji dan tercela. serta bagaimana cara menghindarkan diri agar tidak terkena virus atau penyakit akhlak.

Artinya bahwa kedudukan ilmu pengetahuan itu hanyalah untuk dijadikan titik tolak dalam mengamalkan sesuatu yang baik, agar diterima dan sah menurut aturan agama, juga menjauhi larangan-laanganNya. Maka dari itu segala ilmu pengetahuan yang tidak membuahkan amalan-amalan yang baik, maka ilmu itupun tidak berharga sama sekali, baik dipandangan Allah Ta`ala ataupun manusia. Sebagimana firman Allah swt: “ Perumpamaan orang-orang yang diberi kitab taurat kemudian tidak suka membawanya (mengamalkan ajaran-ajarannya) adalah sepperti keledai yang memikul kitab-kitab tebal (tetapi tidak mengerti isinya)”. (Qs. Jumu`ah:5). Bayangkanlah, kehinaan yang lebih besar dari seseorang yang diumpamakan keledai yang dungu.

Golongan kedua, yaitu orang-orang yang memperdalam ilmu pengetahuan disertai juga pendidikan sepanjang hayat, pendidikan sampai tingkat teratas serta titel dan gelar menjejer dan gemar beramal sholeh pula. Mereka melaksanakan terus menerus ketaatan secara lahiriah dan bahkan meninggalkan segala macam kemaksiatan. Tetapi sayangnya mereka itu tidak meneliti hati sanubarinya untuk melenyapkan segala sifat-sifat yang buruk dan tercela yang merupakan penyakit-penyakit jiwa seperti sombong, dengki, ria`, mencari kemasyhuran, suka dipuji, dibangga-banggakan, disanjung-sanjung, bahkan mempunyai penyakit SMS (Senang Melihat orang lain Susah dan Susah Melihat orang lain Senang) dan penyakit hati lainnya. Seperti inilah orang yang menghiasi lahiriah, tetapi batiniahnya diabaikan dan dibiarkan tanpa dipelihara. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupamu, tidak pula kepada hartamu, tetapi melihat kepada hati dan amalanmu. ( HR. Thabrani)

BACA JUGA   Peran Auditor Internal dalam Praktik Audit Syariah Pada Lembaga Keuangan Islam

Perumpamaan bagi golongan ini adalah bagaikan pemakaman orang yang sudah mati, dimukanya dihiasi dengan warna-warni bunga, tetapi di dalamnya hanyalah sebagai bangkai yang melintang. Naudzubillah.

Golongan ketiga, yaitu mereka yang selalu memberi nasihat, penerang keagamaan yang berhubungan juga dengan akhlak jiwa yang baik-baik, budi pekerti yang luhur dan terpuji. Tetapi yang mengherankan adalah bahwa sebenarnya mereka tertipu oleh perasaan sendiri, mereka mengira dengan memperbincangkan hal-hal semacam itu dan dengan mengajak orang-orang banyak supaya memiliki sifat tadi, dianggapnya bahwa dirinya sendiri sudah bersifat sebagaimana yang digembor-gemborkan. Padahal yang jelas adalah mereka itu sama sekali sunyi dari sifat-sifat yang utama, sama sekali tidak mengindahkan akhlak yang mulia. Baik dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Mereka itu masih menyombongkan diri, masih sangat pendengki terhadap kawan-kawannya yang melangkah lebih maju darinya, masih ada rasa benci jika ada orang yang memuji orang lain dan malahan masih gemar mengumpulkan harta dunia tanpa ada batasnya. Mereka itulah yang sangat tertipu. Firman Allah swt.: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Qs. Ash Shaff:2-3).

Jikalau golongan pertama itu tertipu dengan ilmu pengetahuannya, sehingga amal sholihnya tidak diperhatikan dan bahkan suka bermaksiat, maka golongan yang kedua ini tertipu oleh ilmu dan amal lahiriahnya, sehingga hatinya dibiarkan kotor dan busuk. Sedangkan golongan yang ketiga adalah orang yang sombong, yakni orang yang merasa dirinya lebih baik dari orang lain, sehingga dia hanya bisa melafalkan dan menyampaikan melalui lisan saja tetapi tidak pernah diamalkannya. Naudzubillah

Hasbunallah wani` mal wakil

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *